Puluhan Kelompok Tani Dapat Bantuan Peranakan

Posted by Unknown Rabu, 08 Mei 2013 0 komentar

Kambing_EtawaDinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan akan menggelontorkan bantuan peranakan kambing dan sapi tahun 2013 ini. Bantuan itu, akan diberikan kepada 30 kelompok ternak kambing dan 2 kelompok ternak sapi serta tiga kelompok itik.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Grobogan drh. Riyanto mengatakan, pemberian bantuan anakan kambing, sapi dan itik adalah untuk meningkatkan populasi hewan di Kabupaten Grobogan. Selain itu, juga ingin meningkatkan produktifitas peternak dengan stimulus bantuan untuk pengembang biakan hewan ternak.
”Bantuan yang diberikan tidak hanya anakan saja, tetapi peternak juga diberikan penyuluhan hewan dari petugas. Dengan harapan hewan bisa cepat berkembang dan dalam keadaan sehat,” kata Riyanto.
Dia mengungkapkan, 30 kelompok kambing yang diberikan diantaranya diberikan kepada 5 kelompok kambing etawa, 9 kelompok kambing kacangan, 8 kelompok kambing jawa randu dan 8 kelompok kambing jawa domba. Setiap kelompok dengan anggota sepuluh orang mendapatkan 20 kambing.
”Dengan rincian itu, maka setiap anggota mendapatkan dua kambing untuk dibudidayakan. 30 kelompok ini, hampir tersebar di 19 Kecamatan. Setiap kelompok kambing nominalnya sekitar Rp 30 juta,” terang dia.
Sementara untuk dua kelompok sapi mendapatkan bantuan peranakan sapi, setiap kelompok mendapatkan 10 ekor peranakan sapi. Yaitu setiap kelompk mendapatkan bantuan Rp 100 juta. Sedangkan untuk itik ada tiga kelompok yang mendapatkan dengan nominal setiap kelompok Rp 20 juta. Kelompok yang didapat berada di Kecamatan Penawangan dan Godong yang mempunyai kelompok itik banyak.
”Diharapkan dengan bantuan ini, bisa memberikan peningkatan ekonomi kepada peternak. Sehingga mereka nantinya tidak hanya budidaya tetapi bisa membuat bibit atau peranakan sendiri,” ujarnya.
Dalam kejuaraan peternak kambing etawa, beberapa waktu lalu, K  abupaten Grobogan menjadi juara satu tingkat Jawa Tengah. Kelompok tani ternak kambing Mandiri di Desa Tegalrejo, Kecamatan Wirosari budidaya kambing Etawa jenis Kaligesing ini akan mewakili jawa Tengah maju tingkat nasional pada tahun ini.
Dia mengungkapkan, budidaya kambing jenis Etawa di Kabupaten memang sedang digalakkan untuk membantu swasembada daging dan susu kambing. Kambing Etawa jenis Kaligesing mempunyai keunggulan sendiri, tidak hanya sebagai penghasil susu, tetapi juga sebagai pedaging. Selain itu, secara fisik, jenis ini merupakan kambing yang penggemarnya tergolong eksklusif. Namun, hingga sekarang produksinya masih kalah dengan kambing jawa.
”Kelompok ternak Mandiri ini, sudah bisa menghasilkan pakan, perawatan, pembuatan makanan secara mandiri. Dan saya harapkan bisa menjadi juara nasional dan menjadikan kesadaran dan peran penuh tanggung jawab dari peternak kambing serta bisa dijadikan contoh di daerah lain untuk pengembangan kambing,” terang Riyanto.

Baca Selengkapnya ....

Pemkab Serius Hidupkan Batik Motif grobogan

Posted by Unknown Senin, 06 Mei 2013 0 komentar

Pemkab Grobogan serius menghidupkan kembali batik motif Grobogan yang telah lama tenggelam. Pembuktiannya selain akan memberlakukan pemakian batik motif tersebut kepada para PNS di wilayahnya, pemkab menyediakan anggarannya pula.

Rencana ini telah diungkapkan Wakil Bupati Icek Baskoro yang berkeinginan menghidupkan kembali batik motif daerah itu. Nantinya, pada tahun ini pemkab mengharuskan seluruh PNS di daerah itu memakai baju batik motif Grobogan.
”Pemkab akan mensubsidi setiap PNS sebesar Rp 50.000, yang akan dianggarkan melalui perubahan ABPD 2011 nanti,” kata Asisten III Setda Grobogan, Sri Mulyadi.
Sri Mulyadi menyebutkan jumlah PNS di daerah itu ada 11.987 orang. Jika bantuan yang diberikan sebesar Rp 50.000, maka pemkab harus menyediakan anggaran Rp 608.350.000.
”Anggaran tersebut akan diajukan pada perubahan APBD 2011 oleh Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD). Nantinya bantuan pembelian batik tersebut tidak melalui proyek pengadaan, melainkan diserahkan langsung kepada PNS bersangkutan yang dikoordinir oleh pimpinan SKPD masing-masing,” jelasnya.
Asisten III menambahkan seumpama subsidi tersebut tidak cukup untuk membeli kain batik dan biaya jahit, imbasnya PNS bersangkutan tentu harus menambah kekurangan dengan menggunakan biaya pribadi.
”Rencanannya seragam baju batik motif Grobogan tersebut akan dipakai setiap hari Kamis, Jumat dan Sabtu. Khusus hari Jumat, seragam batik dipakai setelah berolahraga,” paparnya.
Sri Mulyadi mengakui, batik motif Grobogan belum dikenal masyarakat luas, karena daerah itu sejak dulu tidak dikenal sebagai produsen batik. Meski begitu, daerah terluas kedua Jateng setelah Kabupaten Cilacap ini sebagian masyarakatnya pada tempo dulu juga dikenal sebagai perajin batik.
”Batik yang dihasilkan dari daerah agraris ini bermotif Laseman (Lasem Kabupaten Rembang). Namun saat ini, jumlah perajin batik di daerah itu hanya tinggal segelintir orang,” paparnya.
Beberapa waktu lalu, Wabup Icek Baskoro mengungkapkan, untuk menghidupkan kembali batik motif Grobogan, kepada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi (Disperindagtamen) untuk segera menginventarisir jumlah perajin. Agar mereka bisa berkembang, mereka perlu kita bantu modal dan pemasaran.
Seperti diberitakan beberapa waktu lalu, Kepala Disperindagtamen M Thohirin menjelaskan saat ini perajin batik Grobogan hanya ada di Desa Putat dan Pulorejo, Kecamatan Purwodadi. Itupun jumlahnya hanya beberapa orang.
”Mengenai batik Grobogan sendiri dikenal sekitar tahun 1938. Namun karena berbagai hal, banyak perajin meninggalkan profesinya dan tidak ada penerusnya

Baca Selengkapnya ....

Pemkab Grobogan Menggelontorkan Dana Hibah Sebesar 1,1 M Untuk Lembaga Keagamaan

Posted by Unknown 0 komentar



Pemkab Grobogan melalaui Bagian Kesra Setda Grobogan tahun 2013 ini, menggelontorkan dana sebesar Rp 1.112.750.000,-. Dana sebesar itu, berasal dari anggaran APBD 2013 untuk bantuan hibah daerah bagi lembaga keagamaan.
”Dana sebesar itu, diperuntukkan untuk bantuan fisik yang diberikan kepada 623 lembaga dan bantuan fungsional guru diberikan kepada 2.606 lembaga,” kata Kabag Kesra Setda Grobogan Mat Suberi melalui Kasubag Agama Machasin, disela-sela sosialisasi administrasi hibah daerah bagi lembaga keagamaan tahun 2013 di Pendopo Kabupaten, beberapa waktu lalu.
Dalam sosialisasi tersebut, dihadiri oleh ketua/ sekretaris penerima dari lembaga kegamaan, kasi kesra di setiap kecamatan, camat, kepala desa dan ratusan penerima lainnya. Machasin mengatakan, penerimaan bantuan fisik diberikan kepada lembaga pendidikan agama. Diantaranya seperti TPQ, Madrasah Diniyyah, Musholla, Masjid, Gereja, Wihara dan pondok pesantren. Sementara untuk pemberian bantuan fungsional guru diberikan kepaa 2.606 lembaga pendidikan keagamaan. Diantaranya guru TPQ, madrasah diniyyah dan sekolah Minggu.
”Untuk pemberian bantuan tahun ini, nominalnya ada kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun, jumlah penerima lebih sedikit dikarenakan nominal penerima lebih besar untuk bantuan fisik dan untuk bantuan fungsional guru masih tetap,” terangnya.
Kenaikan bantuan ini, seperti pada bantuan pada musholla pada tahun 2012 mendapatkan Rp 2 juta. Sedangkan untuk tahun 2013 ini, untuk bantuan musholla dan sejenisnya mendapatkan kenaikan sebesar Rp 5 juta dan masjid naik menjadi Rp 10 juta. Sedangkan untuk bantuan fisik dari pondok pesantren bantuan paling banyak diberikan sebanyak 50 juta.
”Saya harapkan setelah mendapatkan bantuan bisa digunakan sesuai dengan fungsinya. Karena pertanggungjawaban penuh dari pelaksanaan penerima hibah,” ujarnya.
Pemberian dana hibah bantuan ini, sesuai dengan Permendagri No 32 tahun 2011 yang dirubah dengan Permendagri No 39 Tahun 2012 tentang pedoman pemberian bantuan hibah dan bantuan hibah yang bersumber dari APBD. Dalam peraturan tersebut, disebutkan bahwa lembaga yang sudah menerima tidak boleh menerima kembali.

Baca Selengkapnya ....

PurwoTirta Dharma akan Bangun IKK di Gubug dan Kedungjati

Posted by Unknown 0 komentar

Bangun_Dua_IKK_BaruPerusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Purwa Tirta Dharma Kabupaten Grobogan akan membangun dan mengembangkan 2 instalasi kota kecamatan (IKK) pada tahun 2014 mendatang. Pembangunan IKK tersebut, akan dibangun di Kecamatan Gubug dan Kedungjati.
”Untuk membangun IKK, menghabiskan dana sebesar Rp 8,2 miliar bantuan dari APBN,” 
kata Direktur PDAM Purwa Tirta Dharma Kabupaten Grobogan, Ady Setyawan, usai menggelar musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) bidang air minum Tahun 2014 di Aula Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Keluarahan Danyang, Kecamatan Purwodadi, beberapa waktu lalu.
Ady menjelaskan, kedua IKK tersebut sudah berdiri sejak lama namun tidak berfungsi dengan baik. Sehingga kebutuhan air di wilayah Kabupaten Grobogan sebelah barat yang meliputi Kecamatan Gubug, Tegowanu, Tanggungharjo, dan Kedungjati, tidak dapat terpenuhi. Disebabkan pelayanan dan pengembangannya tidak tersistem dengan baik maka 2 IKK di kedua kecamatan itu tidak dapat berfungsi.
”Setelah kita programkan untuk perbaikan, pemerintah pusat memberikan bantuan sebesar Rp 8,2 milyar atau setiap IKK diberi Rp 4,1 milyar. Mulai dibukanya dua lokasi itu, di Kecamatan Gubug baru bisa melayani 100 sambungan rumah (SR) dari kapasitas 2.000 SR dan tahun 2014 nanti bisa menambah 500 SR. Sedangkan IKK di Kecamatan Kedungjati mampu melayani 2.000 SR dan Kecamatan Tegowanu, 2.000 SR dari Kecamatan Kedungjati,” papar dia.
Menurut Staf Bina Program Air Minum Dinas bina Marga Jawa Tengah, Agus Priambodo mengatakan, untuk bisa merealisasikan program dari PDAM Purwa Tirta Dharma harus mendapatkan surat izin air baku dari pemerintah, mempunyai lahan yang akan digunakan untuk kantor dan Instalasi Pengolahan Air (IPA).
”Syarat pokoknya tiga tadi harus bisa dipenuhi semua. Sementara rencana pembangunan juga sudah masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah (RPJD) dan Rispam. Dari analisis itu, maka akan diketahui berapa besarnya anggaran yang keluarkan,” kata Agus.
Sementara itu, Camat Tegowanu Tatang Wahyu SH, menyambut baik atas dibukanya jaringan air PDAM di daerahnya. Pasalnya, di daerah tersebut jaringan air PDAM sangat dinanti karena sering menjadi langganan kekeringan ketika musim kemarau.
”Saya harapkan dengan adanya sambungan air bersih dari PDAM di Kecamatan Tegowanu bisa mencukupi kebutuhan masyarakat. Karena selama ini, warga hanya menggunakan air tanah atau sumur. Bila waktu musim kemarau terjadi kekeringan dan warga kesulitan mendapatkan air bersih,”ujarnya.

Baca Selengkapnya ....

Grobogan Menggelar Festival Tayub Sambut Tahun Kunjungan Wisata

Posted by Unknown 0 komentar

MENYAMBUT_TAHUN_KUNJUNGAN_WISATA_JATENGMenyambut tahun kunjungan wisata 2013, Pemerintah Kabupaten Grobogan menggelar festival tayub yang dikuti 19 kelompok dari   Provinsi Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur di Alun-alun Kabupaten Grobogan Rabu (27/3). Selain untuk menyambut tahun kunjungan wisata, Festival tayub tersebut digelar dalam rangkaian hari jadi Kabupaten Grobogan yang ke 287.
Kepala Disporabudpar Grobogan, Drs. Hery Rusdiyanto, MM, lomba tayub digelar dengan tujuan memperkenalkan karya seni tayub juga untuk mempertahankan jati diri dan nilai-nilai luhur yang dimiliki masyarakat Kabupaten Grobogan.
“Memang lomba tayub ini digelar utamanya untuk mendukung visit Jawa Tengah tahun 2013. Selain itu juga untuk merevitalisasi budaya lokal secara berkelanjutan sehingga jati diri dan nilai-nilai luhur yang terkandung didalam seni tayub itu bisa di pertahankan. Karena kita tahu bahwa Tayub itu sendiri berasal dari kata di tata dan guyub. Artinya mari kita selalu menata diri secara guyub atau gotong royong yang tanpa pamrih memajukan pembangunan disegala aspek. Untuk pesertanya sendiri dari Kabupaten / Kota Jawa Tengah, DIY, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Tulungagung, Nganjuk dan tuban total diikuti 19 kelompok” Jelas Hery saat memberi sambutan.
Hery juga menambahkan, lomba tersebut selain memberikan tontonan juga memberikan tuntunan bagi masyarakat yang kurang memahami makna dari pada tayub.
“ Jelas selain tontonan, sudah pasti mengandung tuntunan juga meningkatkan potensi wisata seni dan budaya kas Kabupaten Grobogan. Selain juga untuk menghibur kepada wisatawan / masyarakat juga memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa tayub adalah kesenian rakyat yang banyak mengandung filosofi kehidupan yakni kegotong royongan dan tidak berbau purnografi maupun purno aksi namun lebih kepada kesesuaikan gerak, ekspresi dan irama ” tambahnya.
Pada festival tayub tersebut sebagai juara pertama diraih Kabupaten Blora dan mendapat uang pembinaan sebesar Rp.5 juta, juara dua Kabupaten Sragen mendapat uang pembinaan Rp, 4,5 juta dan juara tiga kabupaten Wonogiri memperoleh Rp 4 juta. Sedangkan sebagai juara harapan I diraih Kabupaten Tuban dan mendapat uang pembinaan sebesar Rp 3 juta, disusul Kecamatan Wirosari Grobogan mendapat uang pembinaan Rp 2 juta, dan ketiga diraih kabupaten Gunung Kidul dan berhak mendapat uang pembinaan sebesar Rp.1 juta. Sebagai Dewan Juri pada festival tayub tersebut, Dinbudpar Prov. Jateng, Dosen ISI Surakarta, Dosen ISI Jogyakarta, Dosen UNNES Semarang dan Kabid Kebudayaan Disporabudpar Kab. Grobogan.

Baca Selengkapnya ....

Wamentan Dan Gubernur Jateng Bibit Waluyo Panen Kedelai di Grobogan

Posted by Unknown 0 komentar

Wamentan_Gubernur__Jateng_Panen_Kedelai_Grobogan

Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Rusman Heriawan mengungkapkan kedelai varietas Grobogan untuk terus dikembangkan karena mempunyai produktivitas tinggi yang diharapkan bisa membantu mencukupi kebutuhan kedelai dalam negeri. Pernyataan tersebut dikatakan pada saat pencanangan gerakan panen kedelai di Dukuh Palang, Desa Pojok ,Kecamatan Tawangharjo beberapa waktu lalu. 

“ Kami harap kedelai lokal Grobogan untuk bisa dikembangkan lagi. Ini semata-mata untuk membantu mencukupi kebutuhan kedelai dalam negeri. Kita tahu, 70 persen kebutuhan kedelai nasional dipenuhi dari impor yakni sekitar 1,55 hingga 1,8 juta ton dari kebutuhan kita yang sebesar 2,4 atau 2,5 juta ton. Tantangan peningkatan produksi kedelai masih tinggi, perluasan areal lahan, stabilitas harga dan sebagainya. Namun dengan keterlibatan semua pihak, kami yakin semua itu bisa diatasi . ” tegasnya saat memberi sambutan di hadapan ratusan kelompok tani Grobogan.
Sementara itu dari laporan Bupati Grobogan, H. Bambang Pudjiono, SH, dalam satu hektar varietas kedelai Grobogan bisa mencapai rata-rata 2,2 ton – 2,4 ton per ha atau diatas rata-rata produktivitas nasional sekitar 1,3 ton/ ha. Keunggulan lain berumur pendek 76 hari, ukuran polong besar, kandungan protein tinggi mencapai 43,9 persen, daunnya berguguran saat polong masak sehingga mempermudah prosesing panen serta mendukung konservasi lahan melalui pengembalian daun ke dalam tanah.
“ Luas lahan kedelai kita seluas 24.500 ha dengan produksi mencapai 65.775 ton sehingga Kabupaten Grobogan mampu memberi kontribusi 43,14 persen dari total produksi kedelai jateng yang mencapi 152.416 ton dan memberi kontribusi 7.72 persen untuk tingkat nasional sebesar 851.647 ton. Namun dengan keunggulan-keunggulan tadi, permintaan kedelai Grobogan dari waktu kewaktu terus mengalami peningkatan baik dari wilayah jawa maupun luar jawa. Akan tetapi peningkatan produksi tidak sebanding dengan harga jual yang dirasa sangat minim maka perlu ada peningkatan dan kestabilan harga .” pintanya pada wamentan dan Gubernur Jateng.
Menanggapi keluhan harga yang dihadapai petani kedelai Grobogan, Gubernur Jawa Tengah, H. Bibit Waluyo akan menindaklanjuti keluhan petani Grobogan, namun pihaknya berjanji tahun ini akan membantu 100 sumur untuk memenuhi kebutuhan air para petani di Grobogan. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Menteri Perekonomian RI, Hatta Rajasa tentang harga kedelai yang akan dipatok 7.000 rupiah per kelonya.
Pada kesempatan tersebut Wakil menteri Pertanian RI, juga menyerahkan bantuan sarana produksi pengembangan model PTT secara simbolis sejumlah 8,175 miliar yang diterima oleh masing-masing kelompok tani . Untuk kelompok tani gemah ripah Kedung jati sebesar Rp. 81.750.000 , Kelompok tani ngudi rejo, Karangrayung menerima Rp. 52.320.000, Kelompok tani mulyo Penawangan Rp. 16.350.000,Kelompok tani bunga mekar Geyer Rp. 17.985.000 dan kelompok tani sido maju Klambu menerima bantuan sebesar Rp. 16.350.000. Pada kesempatan itu juga diserahkan bantuan dari Deputi Produksi Kemenkop dan UKM RI mewakili Menteri Negara Koperasi dan UKM RI sebesar Rp. 603.250.000,-

Baca Selengkapnya ....

Gubernur Minta Bendu Klambu Diperbaiki

Posted by Unknown 0 komentar

Bibit_Minta_Bendungan_Rusak_DiperbaikiGubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo meminta kepada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) dan Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juwana supaya mengajukan dana untuk perbaikan Bendung Klambu di Desa/Kecamatan Klambu bila mengalami kerusakan. Hal itu, diungkapkan dalam kunjungan Gubernur bersama Kepala PSDA Jawa Tengah Prasetyo Yuwono dan Kepala Balai Besar Sungai Pemali Juwana, didampingi Bupati Grobogan Bambang Pudjiono dalam kunjungan ke Bendung Klambu, Sabtu (14/4) lalu.

”Bila ada kerusakan di Bendung Klambu, PSDA dan Balai Besar Sungai Pemali Juwana mengajukan bantuan ke pemerintah. Nanti saya yang mendukungnya,” kata Bibit.
Dalam kunjungan ke Bendung Klambu, Bibit melihat derasnya air Bendung Klambu yang berada di Desa/Kecamatan Klambu. Dari pantauannya, air di bendungan terlihat ada memutar dan ada saluran yang sedang dalam perbaikan. Melihat hal itu dirinya memerintahkan untuk segera memperbaikinya.
Sebelumnya, delapan pintu air di Bendung Klambu dibuka untuk mengurangi banjir di delapan kecamatan di Kabupaten Grobogan. Banjir itu, menggenangi enam ribu perumahan dan memaksa 2.400 warga mengungsi karena rumahnya terendam banjir. Setelah pintu air di Bendung Klambu yang berasal dari aliran Sungi Lusi ini, air banjir mulai surut dan warga bisa kembali ke rumah masing-masing dan beraktifitas kembali.
”Sebelum mengajukan bantuan ke pemerintah pusat, supaya mengkonsultasikan dulu dengan yang membuat bendungan dulu. Karena semua ini, untuk kepentingan masyarakat,” terangnya.
Usulan perbaikan Bendung Klambu ini disambut baik oleh Pemkab Grobogan. Hal ini disebabkan Bendung Klambu merupakan bendungan besar tempat bertemunya Sungai Serang dan Sungai Lusi. Bendung Klambu di arah saluran bagian kanan bisa mengairi sawah seluas 17.288 hektar yang menjangkau Kabupaten Grobogan, Kudus dan Pati. Kemudian di bagian kiri mengairi sawah seluas 21.457 hektar di wilayah Kabupaten Demak dan Kudus.
”Kami menyambut baik atas permintaan itu, agar bendung klambu bisa berfungsi baik kembali,” kata Bupati Bambang Pudjiono melalui Kabag Humas Kabupaten Grobogan Ayong Muhtarom, S.Sos

Baca Selengkapnya ....
Tutorial SEO dan Blog support Online Shop Tas Wanita - Original design by Bamz | Copyright of BERITA GROBOGAN.